Cara Membuat Motif Hias Jumputan
materi selanjutnya pada pelajaran SBK kita akan belajar mengenai cara membuat motif hias jumputan. Motif hias jumputan adalah disebut juga motif hias celup ikat. Motif
hias jumputan banyak dijumpai pada motif hias kain pelangi. Motif hias kain
pelangi adalah kain yang dihiasi dengan motif hias jumputan. Motif hias
jumputan banyak digunakan pada benda pakai seperti selendang atau sampur,
kemben, kain, dan lain-lain. Kain dengan motif hias jumputan tidak hanya
terdapat di daerah Jogjakarta saja, tetapi juga banyak terdapat di daerah
Palembang, Bali, Gresik.
Cara Membuat motif hias jumputan dengan cara mengikat, menjahit kain
sehingga membentuk suatu motif hias. Berikut adalah cara membuat motif hias
jumputan :
Siapkan bahan tipis berwarna
putih. Dengan ukuran panjang 1 meter dan lebar 0,5 meter.
Tali rafia untuk mengikat. Dan
gunting untuk memotong
Kelereng, batu kecil, bola
pimpong, atau dadu secukupnya saja. Dan pilih salah satu.
Wantex atau pewarna kain. Dan
bisa juga menggunakan pewarna alami, atau pewarna yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan.
Panci, kompor, dan air.
Langkah-langkah cara membuat motif hias jumputan
Masak air sesuai dengan aturan
yang ada pada zat pewarna. Setelah panas, masukan zat pewarna dan aduk hngga
rata.
Tutup kelereng dengan kain
yang akan diberi motif, kemudian ikat yang kencang dengan tali rafia. Susun
kelereng sesuai dengan keinginan kamu sehingga membentuk pola bagian motif hias
jumputan yang akan dibuat.
Basahi kain yang telah diberi
hiasan ke dalam air dingin. Setelah itu masukan kain ke dalam air yang telah
diberi zat pewarna.
Aduk-aduk kain agar zat
pewarna meresap kurang lebih 40 menit.
Matikan kompor, diamkan kain
sampai mendingin. Setelah dingin, angkat kain, kemudian cuci kain sampai air
pencuci bening.
Lepas ikatan kelereng dan jemur
kain di tempat yang tidak terkena matahari.Ragam Hias
Ragam hias
adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang
diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Karya ini dapat
berupa tenunan, tulisan pada kain (misalnya batik), songket, ukiran,
atau pahatan pada kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi (stilir)
sehingga bentuknya bervariasi.
Variasi ragam hias biasanya khas untuk suatu unit budaya pada era tertentu, sehingga dapat menjadi petunjuk bagi para sejarahwan atau arkeolog.
Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenunan,
anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Ragam hias ini muncul
dalam bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas untuk
setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional,
sering kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi
ragam hias.Variasi ragam hias biasanya khas untuk suatu unit budaya pada era tertentu, sehingga dapat menjadi petunjuk bagi para sejarahwan atau arkeolog.
Terdapat ragam hias asli Nusantara, yang biasanya merupakan stilisasi dari bentuk alam atau makhluk hidup (termasuk manusia), dan ada pula ragam hias adaptasi pengaruh budaya luar, seperti dari Tiongkok, India, Persia,.
Motif Ragam Hias
Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora, fauna, figuratif, dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.1. Ragam Hias Flora
Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan.
2. Ragam Hias Fauna
Ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan.
Ragam hias motif fauna telah mengalami deformasi namun tidak meninggalkan bentuk aslinya. Ragam hias fauna dapat dikombinasikan dengan motif flora dengan bentuk yang digayakan.
Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, anyaman, dan tenun.
3. Ragam Hias Geometris
Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh Indonesia, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
4. Ragam Hias Figuratif
Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar. Ragam hias figuratif banyak dijumpai di daerah timur seperti papua.
Obat Bisul Di Telinga
BalasHapusObat Perih Saat Kencing
Obat Penghilang Keloid Bekas Luka
Obat Radang Paru Paru Anak
Obat Pendarahan Pasca Aborsi
Obat Benjolan Di Leher Anak
Obat Tumor Rektum
Obat Nyeri Lambung Anak
Obat Infeksi Tenggorokan
Obat Infeksi Tenggorokan
Obat Pendarahan Pasca Kuret
Obat Benjolan Dalam Telinga
Obat Infeksi Paru Paru Anak
Obat Benjolan Di Dalam Telinga
Obat Tumor Indung Telur
Obat Benjolan Di Bawah Lidah
Obat Asam Lambung Akut
Obat Herbal Nyeri Lutut